Kamis, 17 Juli 2008

Rintang Penantian

Saat embun meneteskan perih
sengatan surya tak lagi hangati diri
kegersangan mulai menyapa bagai duri
yang tak lagi tersenyum lepas

Air mata kerap bercucuran di bawah pipi
hanya tuk longgarkan hati yang sepi
rinduku tak lagi berbisik temani hari
saat kau lepaskan genggaman tangan

Benarkah waktu panjang yang telah t'selip dan t'sembunyi
bisa melenakan asa masa lalu?
Kan ada akhir sebuah penantian
meski lewati ragam rintangan


Saat ketakutan dan kecemasan menyelinap di relung hati, berarti ada saat dimana kita harus lebih berkonsentrasi. Belajar dan belajar diiringi do'a dan keyakinan. Namun kita tak lantas memaksa otak tuk bekerja lebih keras. Biarkan pula ia menikmati haknya untuk istirahat.