Hampir seminggu pemerintah menaikkan harga BBM, sekilas tak nampak adanya pengaruh dari keputusan pemerintah tersebut. Hal ini tak lain disebabkan oleh antisipasi para usahawan untuk menaikkan harga-karga barang terlebih dahulu -dalam hal terkecil kita bisa melihat nasi+telur di warteg yang biasanya hanya 3ribuan- pas menjelang kenaikan telah mencapai kisaran 5ribu rupiah. Berselangnya waktu, lambat laun aroma pengaruh itu akhirnya terasa pula. Harga tiket angkutan umum naik hampir 30% padahal Dishub (Dinas Perhubungan) telah mematok kenaikan sebesar 15%. Begitu pula kenaikan-kenaikan barang lain khususnya yang menyangkut hajat rakyat banyak.
Jakarta memiliki beragam fenomena menarik dibandingkan daerah-daerah lain di wilayah negara Indonesia, masalah jalan tol misalnya. Telah dimaklumi bahwa jalan tol dibangun guna memberikan fasilitas bagi pengendara kendaraan bermotor agar merasa lebih nyaman. Sebab itulah kemudian jalan tol mendapat julukan jalur bebas hambatan. Dengan rules tertentu, para pengemudi diberikan hak untuk menikmati perjalanannya dengan lancar dan nyaman. Di Semarang misalnya dari Ungaran-krapyak yang waktu tempuh normalnya 1jam lebih, dengan adanya jalan tol bisa di tempuh selama 30 menit. Meskipun adanya jalan tol sedikit membantu mempercepat sedikit waktu, namun beda antara Jakarta dan luar Jakarta adalah bahwa di jalan tol Jakarta pun kita akan dijejeli dengan kesumpekan, kepenatan karena jalan tol Jakarta tidak bebas hambatan yang dibuktikan oleh kemacetan di jalan tol.
Panjang antrian kemacetan jalan tol Jakarta melebihi panjangnya antrian pengendara motor di SPBU beberapa jam sebelum kenaikan harga BBM kemaren. Proyek pembangunan jalan tol Jakarta telah menghabiskan dana yang cukup besar, bahkan kabarnya untuk 30 tahun kedepan pun belum tentu hasilnya dapat untuk melunasi modal yang telah dikeluarkan. Untuk alasan itulah mungkin tiap waktu tertentu tarif jalan tol pun mengalami kenaikan. Namun, bagaimanapun panjang pendeknya antrian, masyarakat Indonesia masih belum mau belajar. Mereka masih suka "usel-uselan" berebut dengan yang lain untuk mendapatkan yang terdepan, meskipun akhirnya saat sampai di depan malah terkelapar.
Kiranya Indonesia adalah sumber ilmu, bukankah banyak hal yang bisa kita jadikan pelajaran.
Kamis, 29 Mei 2008
jalan tol pun ikut antri
Sabtu, 24 Mei 2008
Memoar tuk 25 Mei
Ada berbagai cara untuk belajar berterimakasih dan memohon maaf.
Tersisa waktu yang telah engkau berikan, smoga Tuhan selalu bersamamu...
^^^DAMBA^^^
-----------------------------
......happy birthday........
cahyanya menyapu hangat sekujur tubuh,
semilir angin pagi menyapa lembut,
membawa beribu berkah dari yang kuasa.
Ku dengar kicau kutilang di pepohonan,
Berirama riang menyambut pagi,
Ah...
Begitu besar rahmat-Mu Ya Tuhan.
Begitupun harapan dan sayangku padanya...
Ku harap rahmat-Mu selalu tercurah pada dia,
pada dia yang saat ini berulang tahun....
-------------------
^suara hati^
-------------------------
( ^menanti dalam waktu^ )
----------------
* setiap malam menjelang tidurku *
----------------------------------
# biarkan adhe menunggu
mendengar suara derap langkah yang gontai
coba mengejar asa- asa kehidupan
takkan ku biarkan kau tersesat hari ini
takkan ku biarkan kau menerobos dinding- dinding awan
yang kan lukai jiwa nan tulus suci
karena sebuah penantian
selalu bersama dalam genggaman dan pijakan kaki
Jumat, 23 Mei 2008
Senandung Indonesiaku
Senandung terbirit
Senandung tercekal
Senandung terpuruk
Senandung terkecoh
Senandung tergores
Terbirit kencang jiwa-jiwa muda
Merdeka bukan lagi angan
Keyakinan pupuskan belenggu penjajah
Tercekal perangkap saudara
Objektifikasi pembangunan relative sifatnya
Harapan pun sedikit tersendat
Terpuruk pada angkara kuasa
Belum lagi nikmati arti merdeka
Kembali raih sengsara tak jelas henti
Terkecoh uforia kebebasan
Pengalaman antar zaman tak diraih
Hancur sudah kesejahteraan
Tergores luka sejarah
Bangsa muda berkembang
Keragaman perkokoh ikatan
Sabtu, 17 Mei 2008
Pendidikan [tak kan pernah] Gratis
Seringkali kita mendengar, para pemimpin kita berteriak menyuarakan pendidikan gratis. Terlebih saat-saat mendekati pemilihan umum, dengan sedikit "janji" kita pun "tertipu" olehnya. Pertanyaannya kemudian apakah benar mereka telah menipu kita? jangan-jangan hanya kesalahan persepsi kita saja tentang pendidikan gratis? dan kemudian saat kita masih belum merasakan nikmatnya pendidikan gratis, kita yang bodoh atau mereka [para pemimpin] yang terlampau pandai untuk membodohi kita?
Dalam UUD '45 pasal 31 bahwa Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan; Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya; Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang; Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari aggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional; Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah saat ini telah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional dengan program wajib belajar 12 tahun. Setahu saya pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran APBN sebesar 20% untuk pendidikan, namun memang pada realitanya ada beberapa kendala penghambat hingga akhirnya anggaran yang diterima masyarakat tidak mencapai 20% bahkan nul koma berapa gichu dari alokasi APBN. Meskipun hampir 63 tahun merdeka, mental para gerilyawan "tentu saja dalam konteks dan pengertian yang berbeda" ternyata masih melekat pada oknum-oknum masyarakat kita. Hal ini merupakan salah satu penyebab tersendatnya laju pendidikan di Indonesia.
Bagaimana dengan kondisi masyarakat? ternyata masyarakat kita menikmati pendidikan sesuai haknya, meskipun harus didahului dengan perjuangan melalui kucuran keringat, darah dan air mata. Kelayakan mutu pendidikan yang diterima masyarakat pun beragam, bergantung pada tingkat sosial ekonomi masyarakat, derajat pengabdian pengajar "yang katanya pahlawan tanpa tanda jasa" serta kemampuan pemerintah dalam memanfaatkan sumberdaya dan fasilitas yang ada untuk kepentingan dan kesejahteraan umat manusia. Senyatanya, semakin tinggi biaya tambahan untuk pendidikan yang dikeluarkan masyarakat berkorelasi positif dengan tingginya mutu pendidikan yang diterima masyarakat.
Melihat realita yang ada, kita dapat melihat dengan mata terbuka bahwa pendidikan di Indonesia memang belum bisa dinikmati secara gratis..tis..tis sebagaimana yang diimpikan seluruh warga negara Indonesia. Nah sekarang solusinya; jangan hanya bisa mengharapkan bantuan dari orang lain, ciptakan kreativitas sendiri. pulanglah kalian kawan-kawanQu, saat waktunya telah tiba, transfer ilmu kita kepada masyarakat tempat kita dilahirkan dan dibesarkan. setelah itu mau pergi lagi mencari penghidupan yang layak silahkan itu hak kita sebagai warga negara, yang penting kita telah berbuat suatu hal yang berguna buat daerah kita tercinta.
ai lev yu full poko'e
Selasa, 06 Mei 2008
Tawa dan lelaki
Telah lama kita meninggalkan teman-teman kecil, teman-teman yang dulu pernah mengisi hari-hari bersama dengan suasana keakraban, riang gembira, gundah gulana, berebut hal-hal yang sebenarnya gak penting, pun dengan kejengkelan-kejengkelan yang entah secara sadar atau tidak masih kita simpan hingga detik ini.
Ya...begitulah, di mana pun tempatnya kita selalu berjumpa dengan seseorang yang baru dan akhirnya seseorang yang lama akan sedikit terlupakan tentunya. Harus di fahami bahwa perjumpaan awal kita dengan teman-teman kecil itu, setelah melewati proses yang begitu panjang, akhirnya harus berakhir pula. Masalah kemudian muncul dengan membawa sebuah pertanyaan, apakah kita mengakhiri dengan indah perjumpaan itu?
Beruntunglah mereka-mereka yang punya hubungan khusus, meski telah dipisahkan oleh ruang dan waktu, mereka tetap akan selalu dikenang. Kemudian bagaimana dengan seseorang yang sedikit kurang beruntung? ada berbagai cara untuk memunculkan kembali bayang-bayang tentang teman-teman kecil kita. Secara jelas, untuk memunculkan bayangan itu kita bisa berdiam diri dan atau berceloteh.
Berbeda dengan para lelaki, wanita-wanita lebih sering menggunakan bahasa diam untuk menghadirkan bayangan masa lalunya. Bahkan, ketika mereka akhirnya berucap dengan bibir indahnya yang dikatakan sangatlah fenomenologis (dengan perenungan yang mendalam atas suatu kejadian). Sebaliknya, para lelaki dengan kemampuan otak yang dimilikinya lebih suka berceloteh. Meskipun ada juga beberapa orang yang memilih diam, mendengarkan, dan kadang hingga kegelian.
Begitu pandainya para lelaki memfungsikan otaknya, hingga bayangan yang seharusnya kurang menarik menjadi sangat menarik. Bagaimana caranya? hanya dengan sedikit humor berhitung pun, kita bisa terpingkal-pingkal sampai beberapa hari, bahkan berminggu-minggu. Walhasil, tak jarang para lelaki lupa apa tujuan awal menghadirkan bayangan-bayangan masa lalunya, yang di dapat justru suatu ketenangan karena canda tawa, meskipun pada kehidupan nyata, mereka sedang pusing bahkan stress menghadapi problem mereka masing-masing.
Semua itu akan berakhir dengan sendirinya, karena setiap kita memiliki kehidupan masing-masing yang tak dapat kita paksakan kehadirannya. Untuk menghadirkan bayang-bayang masa lalu dalam kehidupan nyata tidaklah cukup dengan canda tawaan, yang kita perlukan adalah dengan membangun perjumpaan-perjumpaan baru. Berdiam diri maupun berceloteh merupakan salah satu langkah awal yang belum selesai. Kemudian kita perlu membuat sebuah rancangan strategi dan teknis yang mengarah kepada perjumpaan baru.
Tanda yang tak dapat/ mampu kita tangkap maknanya merupakan sampah, karena ia tak bisa berkembang menuju kedewasaan. Maka, tak kan ada artinya bila kita hanya memuaskan diri sendiri, karena yang ada hanyalah keEGOISan yang berbuntut kepada psikopat. Ketika sang waktu tidak merantai kaki, tangan, hati dan otak kita, kenapa tidak kita coba???
dan buat saudara-saudaraku
selamat berjuang.....aku kan selalu percaya kepada kalian.